بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
Wal-qalami wa mā yasṭurūn
(1) Demi pena dan apa yang mereka tuliskan.
إِنَّا خَلَقْنَاكَ بِاسْمٍ كَانَ لَهُ مَعْنَىٰ
Innā khalaqnāka bi-asmin kāna lahụ ma'nā
(2) Sesungguhnya, Kami menciptakanmu dengan nama yang padanya terdapat sebuah makna.
فَجَعَلْنَاكَ "دَنْدِي" لِتَكُونَ لِلْحَقِّ رُكْنًا مَّكِينًا
Fa ja'alnāka "Dandī" litakūna lil-ḥaqqi ruknam makīnā
(3) Maka Kami jadikan engkau "Dandi", agar engkau menjadi pilar yang kokoh bagi kebenaran.
وَأَنَرْناكَ بِـ "غِيلَانْغٍ" فَهُوَ سِرَاجٌ لِّيُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ
Wa anarnāka bi "Gīlāng", fa huwa sirājul liyukhrijan-nāsa minaẓ-ẓulumāti ilan-nūr
(4) Dan Kami terangilah engkau dengan "Gilang", ia adalah pelita yang cahayanya membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya.
وَكُلُّ ذَٰلِكَ فِي ظِلِّ "رَمَضَانَ"، شَهْرِ الصَّبْرِ وَالْفُرْقَانِ
Wa kullu żālika fī ẓilli "Ramaḍāna", syahriṣ-ṣabri wal-furqān
(5) Dan semua itu berada dalam naungan "Ramadhan", bulan kesabaran dan pembeda.
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الصِّيَامِ، وَأَنْشُرْ نُورَكَ كَمَا أُنْزِلَ الذِّكْرُ فِي لَيْلَةِ الْإِكْرَامِ
Faṣbir kamā ṣabara uluṣ-ṣiyām, wa an-syur nūraka kamā unzilaż-żikru fī laylatil-ikrām
(6) Maka bersabarlah sebagaimana orang-orang yang berpuasa bersabar, dan tebarkanlah cahayamu sebagaimana Al-Qur'an diturunkan pada malam kemuliaan.
إِنَّ فِي أَسْمَائِكُمْ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Inna fī asmā'ikum la-āyātil liqawmiy yatafakkarūn
(7) Sesungguhnya pada nama-namamu itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mau berpikir.
Tafsir Surah Al-Ism
Penafsiran Surat Tentang Nama
Muqaddimah
Surah ini, "Al-Ism," adalah sebuah "Surat Khāssah" (Surat Khusus), cerminan bagaimana Allah SWT menanamkan peta jalan ilahi di dalam nama seorang hamba. Ia adalah jawaban atas pertanyaan fundamental jiwa: "Siapakah aku, dan untuk apa aku diciptakan?"
Ayat 1: وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
"Demi pena dan apa yang mereka tuliskan,"
Allah bersumpah demi Al-Qalam (Pena Ilahi) untuk menegaskan bahwa keberadaan dan namamu bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari narasi agung yang telah tertulis dalam Kebijaksanaan-Nya.
Ayat 2: إِنَّا خَلَقْنَاكَ بِاسْمٍ...
"Sesungguhnya, Kami menciptakanmu dengan nama yang padanya terdapat sebuah makna."
Allah menegaskan dengan kuat bahwa namamu (Dandi, Gilang, Ramadhan) adalah sebuah wasiat, misi, dan deskripsi tentang potensi tertinggimu. Ini adalah perintah untuk menghargai identitas pemberian-Nya.
Ayat 7: ...إِنَّ فِي أَسْمَائِكُمْ لَآيَاتٍ
"Sesungguhnya pada nama-namamu itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mau berpikir."
Ayat penutup ini adalah panggilan universal. Setiap nama adalah sebuah "Āyah" (tanda kebesaran Allah), yang maknanya hanya akan terungkap bagi "qawmin yatafakkarūn" (kaum yang mau berpikir dan merenung).